Senin, 26 Desember 2011

Berkepribadian Unggul

I.          Pengertian
Kepribadian mengandung arti :
Berprilaku yang mencerminkan dirinya dan berbeda dari orang lain, kuat pendiriannya, tidak mudah goyah dan tidak mudah berpengaruh oleh orang lain.
Menampilkan diri sesuai adat, budaya dan kebiasaan leluhur atau bangsanya
Unggul mengandung arti :
Berbeda dengan yang lain, dan menjadi yang nomer satu

II.        Penerapan dalam proses pembelajaran
Berkepribadian unggul sangat diharapkan dapat tercipta pada diri masing – masing peserta didik, maka dari itu seorang guru dapat menjadi faktor dalam menentukan kepribadian peserta didiknya. Dengan menerapkan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa pada setiap proses pembelajaran, diharapkan dapat memupuk dan membentuk kepribadian yang unggul pada diri masing – masing peserta didik.

III.      Cara mengevaluasi
Tes kepribadian adalah sangat mudah untuk memahami, dan merupakan ujian besar bagi anak – anak. Saya pikir semua anak – anak harus berusaha tes kepribadian. Karna tes sangat penting sekali untuk mengukur bagaimana pribadi dari masing – masing anak itu sendiri .
Salah satu cara untuk mengukur kepribadian tersebut adalah salah satunya dengan mengontrol setiap tingkah laku yang  dari keseharian si anak tersebut. Dengan begitu kepribadian anak akan terlihat.

IV.      Penerapan dalam kehidupan sehari – hari
Dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik diharapkan melakukan pekerjaan yang akan membuat kepribadian mereka bisa terpupuk dengan baik. Contohnya, si anak dianjurkan untuk bekerja sama dan saling tolong menolong antar sesama teman. Membantu teman yang terkena kesulitan. Dengan begitu kepribadian anak akan terbentuk dengan baik.



Perspektif IPS SD Menurut Ahli

Perspektif IPS SD Menurut Ahli

Di bawah ini merupakan perspektif IPS di SD menurut 5 ahli, antara lain :
1.       Menurut A.K. Ellis (1991)
Alasan  di ajarkannya IPS sebagai mata pelajaran di sekolah adalah:
·         IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi.
Hal ini dapat di lihat dari proses pemilihan ketua kelas yang dilakukan secara demokratis/langsung dan cara siswa menghargai pendapat temanya pada saat terjadi diskusi.
                                          
·         IPS di rancang untuk membantu siswa menjelaskan “dunianya”.
·         IPS adalah sarana untuk pengembangan diri siswa secara positif.
·         IPS membantu siswa memperoleh pemahaman mendasar (fundamental understanding) tentang sejarah, geographi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
·         IPS meningkatkan kepekaan siswa terhadap masalah-masalah sosial.

2.       Menurut Barr dan teman-temannya (Nelson,1987; Chapin dan Messick,1966)
Merumuskan tiga perspektif tradisi utama IPS, yaitu
·         IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan (citizenship transmission).
·         IPS diajarkan sebaagai ilmu-ilmu sosial.
·         IPS diajarkan sebagai reflektif inquiry (reflective inquiry).

3.       Menurut  Roberta Woolover dan Kathryn P. Scoot (1987)
Merumuskan ada lima perspektif  dalam mengajarkan IPS. Kelima perspektif tersebut tidak berdiri masing-masing, bisa saja ada yang merupakan gabungan dari perspektif yang lain.
Kelima perspektif tersebut adalah:
·         IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan (citizenship transmission).
·         IPS diajarkan sebagai  Pendidikan ilmu-ilmu sosial.
·         IPS diajarkan sebagai cara berpikir reflektif (reflektif inquiry).
·         IPS dikembangkan sebagai pengembangan pribadi siswa.
·         IPS diajarkan sebagai proses pengambilan keputusan dan tindakan rasional.

4.       Menurut Diana Nomida Musnir dan Maas DP (1998)
Mendeskripsikan hakikat pendidikan IPS adalah berbagai konsep dan prinsip yang terdapat dalam ilmu-ilmu sosial, misalnya tentang kependudukan, kriminalitas, tentang korupsi dan kolusi dan sebagainya yang dikemas untuk kepentingan pendidikan dalam rangka upaya pencapaian  tujuan pendidikan diberbagai jenjang pendidikan. Berbagai realitas tersebut dijelaskan melalui pendekatan multi dimensi arah dalam melakukan berbagai prinsip dan generalisasi yang terdapat dalanm ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, geografi dan ilmu politik.

5.       John Jarolimex(1971)
Mengatakan “The  social  studies have been defined as those portion of the social sciences for instrucsional purpose”. Kemudian di sebut pula bahwa ilmu-ilmu sosial yang mendukung social studies, adalah history, sosiologi, political science, social psychology, philosophy,antropologi and economic yang dapat diterjemahkan bahwa IPS adalah ilmu pengetahuan tentang manusia dalam lingkungan hidupnya, yaitu mempelajari kegiatan hidup manusia dalam kelompok yang disebut masyarakat dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu sosial (social sciences), seperti:
Sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, psikologi sosial, dan sebagainya, juga dengan humaniora dan ilmu kealaman.