Senin, 26 Desember 2011

Perspektif IPS SD Menurut Ahli

Perspektif IPS SD Menurut Ahli

Di bawah ini merupakan perspektif IPS di SD menurut 5 ahli, antara lain :
1.       Menurut A.K. Ellis (1991)
Alasan  di ajarkannya IPS sebagai mata pelajaran di sekolah adalah:
·         IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi.
Hal ini dapat di lihat dari proses pemilihan ketua kelas yang dilakukan secara demokratis/langsung dan cara siswa menghargai pendapat temanya pada saat terjadi diskusi.
                                          
·         IPS di rancang untuk membantu siswa menjelaskan “dunianya”.
·         IPS adalah sarana untuk pengembangan diri siswa secara positif.
·         IPS membantu siswa memperoleh pemahaman mendasar (fundamental understanding) tentang sejarah, geographi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
·         IPS meningkatkan kepekaan siswa terhadap masalah-masalah sosial.

2.       Menurut Barr dan teman-temannya (Nelson,1987; Chapin dan Messick,1966)
Merumuskan tiga perspektif tradisi utama IPS, yaitu
·         IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan (citizenship transmission).
·         IPS diajarkan sebaagai ilmu-ilmu sosial.
·         IPS diajarkan sebagai reflektif inquiry (reflective inquiry).

3.       Menurut  Roberta Woolover dan Kathryn P. Scoot (1987)
Merumuskan ada lima perspektif  dalam mengajarkan IPS. Kelima perspektif tersebut tidak berdiri masing-masing, bisa saja ada yang merupakan gabungan dari perspektif yang lain.
Kelima perspektif tersebut adalah:
·         IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan (citizenship transmission).
·         IPS diajarkan sebagai  Pendidikan ilmu-ilmu sosial.
·         IPS diajarkan sebagai cara berpikir reflektif (reflektif inquiry).
·         IPS dikembangkan sebagai pengembangan pribadi siswa.
·         IPS diajarkan sebagai proses pengambilan keputusan dan tindakan rasional.

4.       Menurut Diana Nomida Musnir dan Maas DP (1998)
Mendeskripsikan hakikat pendidikan IPS adalah berbagai konsep dan prinsip yang terdapat dalam ilmu-ilmu sosial, misalnya tentang kependudukan, kriminalitas, tentang korupsi dan kolusi dan sebagainya yang dikemas untuk kepentingan pendidikan dalam rangka upaya pencapaian  tujuan pendidikan diberbagai jenjang pendidikan. Berbagai realitas tersebut dijelaskan melalui pendekatan multi dimensi arah dalam melakukan berbagai prinsip dan generalisasi yang terdapat dalanm ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, geografi dan ilmu politik.

5.       John Jarolimex(1971)
Mengatakan “The  social  studies have been defined as those portion of the social sciences for instrucsional purpose”. Kemudian di sebut pula bahwa ilmu-ilmu sosial yang mendukung social studies, adalah history, sosiologi, political science, social psychology, philosophy,antropologi and economic yang dapat diterjemahkan bahwa IPS adalah ilmu pengetahuan tentang manusia dalam lingkungan hidupnya, yaitu mempelajari kegiatan hidup manusia dalam kelompok yang disebut masyarakat dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu sosial (social sciences), seperti:
Sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, psikologi sosial, dan sebagainya, juga dengan humaniora dan ilmu kealaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar